Upwelling adalah penaikan massa air
laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan. Angin yang mendorong
lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air
yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas.
Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi,
dan zat-zat hara yang kaya ke permukaan (Nontji, 1993).
upwelling
Menurut Wikipedia, 2008 setidaknya ada 5 tipe Upwelling,
yaitu
1. Coastal upwelling
Merupakan upwelling yang paling umum diketahui, karena
membantu aktivitas manusia dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan.
Upwelling ini terjadi karena, efek coriolis yang membelokan angin kemudian
permukaan laut akan terbawa oleh angin menjauhi pesisir, sehingga air laut
dalam yang mengadung nutrien sangat tinggi, akan menggantikan air permukaan
yang terbawa oleh angin. Daerah yang sering terjadi coastal upwelling
adalah pesisir Peru, Chili, Laut Arabia, Barat Daya Afrika, Timur New Zealand,
Selatan Brazil, dan pesisir California
2. Equatorial Upwelling
Serupa dengan coastal upwelling namun, lokasi terjadi berada
di daerah equator.
3. Southern Ocean Upwelling
Upwelling yang disebabkan oleh angin yang berhembus dari
barat bertiup ke arah timur di daerah sekitar Antartica membawa air dalam
jumlah yang sangat besar ke arah utara. Upwelling ini serupa dengan
coastal upwelling, namun berbeda dalam lokasi, karena pada daerah selatan tidak
ada benua atau daratan besar antara Amerika Selatan dan Antartika, sehingga
upwelling ini membawa air dari daerah laut dalam.
4.Tropical Cyclone Upwelling
Upwelling yang disebakan oleh
tropical cyclone yang melewati area. Biasanya hanya terjadi pada cyclone
yang memiliki kecepatan 5 mph (8 km/h).
5. Artificial Upwelling
Tipe upwelling, yang disebabkan oleh
energi gelombang atau konversi dari energi suhu laut yang dipompakan ke
permukaan. Upwelling jenis ini yang menyebabkan blooming algae
Secara ekologis, efek dari upwelling berbeda-beda,
namun ada dua akibat yang utama. Pertama, upwelling membawa
air yang dingin dan kaya nutrien dari lapisan dalam, yang mendukung
pertumbuhan seaweed dan blooming phytoplankton. Blooming
phytoplankton tersebut membentuk sumber energi bagi hewan-hewan laut
yang lebih besar termasuk ikan laut, mamalia laut, serta burung laut.
Akibat kedua dari upwelling adalah
pada pergerakan hewan. Kebanyakan ikan laut dan invertebrata memproduksi
larva mikroskopis yang melayang-layang di kolom air. Larva-larva tersebut melayang
bersama air untuk beberapa minggu atau bulan tergantung spesiesnya.
Spesies dewasa yang hidup di dekat pantai, upwelling dapat
memindahkan larvanya jauh dari habitat asli, sehingga mengurangi harapan
hidupnya. Upwelling memang dapat memberikan nutrien pada
perairan pantai untuk produktifitas yang tinggi, namun juga dapat merampas
larva ekosistem pantai yang diperlukan untuk mengisi kembali populasi pantai
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar